Yudisium FUAD IAIN Pontianak Lepas 104 Wisudawan-Wisudawati dengan Pesan Mendalam

Pontianak, (fuad.iainptk.ac.id) – Suasana  kebanggaan menyelimuti Gedung Auditorium IAIN Pontianak ketika Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) secara resmi menggelar acara yudisium pada Selasa pagi, 15 April 2025. Sebanyak 104 mahasiswa dan mahasiswi dari enam program studi resmi dilepas dalam momen yang tak hanya sakral, tetapi juga penuh dengan pesan moral dan spiritual yang mendalam.

Enam program studi yang berada di bawah naungan FUAD IAIN Pontianak  masing-masing dengan kekhasan dan kontribusinya terhadap dunia keilmuan dan dakwah turut mengantarkan para lulusan mereka yang telah menempuh perjalanan panjang akademik dengan berbagai tantangan, perjuangan, serta dedikasi.

Acara yudisium dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan sambutan penuh makna dari Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Cucu, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan mendalam kepada para peserta yudisium.

“Saya berharap kepada anak-anakku sekalian yang berjumlah 104 orang ini, jagalah kebahagiaan orang tua kalian. Jangan sampai  saya ulangi  jangan sampai harapan orang tua itu kalian khianati. Harapan mereka itu adalah kebahagiaan yang harus kita jaga sampai akhir hayat,” ujarnya dengan suara bergetar penuh haru.

Beliau menambahkan bahwa gelar sarjana bukanlah titik akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar, khususnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan di era digital saat ini. Tak lupa, beliau juga menekankan pentingnya menjaga silaturahim dengan para dosen, serta mendoakan mereka yang telah berjuang mendampingi proses akademik para mahasiswa.

“Jangan pernah takabur. Gelar sarjana itu amanah, bukan kesombongan. Tunjukkan bahwa kalian adalah sarjana dari perguruan tinggi Islam dengan akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur,” tuturnya penuh ketegasan namun dengan nuansa keibuan yang lembut.

Sambutan berikutnya juga disampaikan oleh Wakil Rektor I IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmi, M.Si. Dalam nada santai namun penuh makna, beliau menyoroti peran para dosen dan pegawai yang selama ini telah menjadi orang tua kedua bagi para mahasiswa.

“Jangan lupakan para pegawai dan dosen di Prodi masing-masing. Meskipun gaya mendidiknya berbeda-beda ada yang suaranya melengking, ada yang tenang semua itu karena cinta. Mereka ingin kalian menjadi yang terbaik. Kalau mereka marah, itu bukan karena benci. Itu karena harapan mereka kepada kalian begitu besar,” ucapnya dengan senyum hangat.

Dr. Ali juga mengingatkan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan kepada dosen, orang tua, dan orang-orang sekitar akan kembali kepada diri sendiri, meskipun dalam bentuk yang mungkin tak selalu terlihat langsung.

“Kebaikan itu hukum pasti. Setiap aksi ada reaksi. Maka doakanlah mereka yang telah berjasa dalam hidup kalian. Jangan pernah lupakan jasa orang tua,” tegasnya, menutup sambutan dengan ajakan untuk terus menebar kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat.

Acara yudisium berlangsung khidmat dan penuh semangat. Para peserta yang telah menyelesaikan masa studi mereka tampak antusias dan terharu menerima simbolis pengesahan sebagai calon wisudawan dan wisudawati.

Dengan pesan moral dan spiritual yang kuat dari para pimpinan kampus, yudisium FUAD IAIN Pontianak tahun ini tak hanya menjadi momentum akademik semata, namun juga titik tolak untuk membangun generasi sarjana Islam yang cerdas, berakhlak, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis : Asip

Editor : acip doang