Mahasiswa IAIN Pontianak Buat Penyapu Lidi dan Gelar Ta’lim di Kampung Temaga Dayak, Sarawak

Malaysia, Sarawak, (fdki.iainptk.ac.id) – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang sedang melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Kampung Temaga Dayak, Sarawak, Malaysia, menunjukkan kepedulian sosial dan keagamaannya melalui serangkaian kegiatan bermakna bagi masyarakat setempat.

Pada Sabtu, 26 Juli 2025, para mahasiswa berinisiatif membuat penyapu lidi dari bahan alami yaitu daun kelapa. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu menjaga kebersihan Surau Darurahman, tempat ibadah warga yang menjadi pusat aktivitas keagamaan di kampung tersebut. Proses pembuatan penyapu dilakukan secara gotong royong bersama warga, mulai dari mengumpulkan daun kelapa, memisahkan lidinya, hingga merangkai menjadi penyapu siap pakai.

Penyapu yang telah selesai dibuat kemudian diserahkan langsung ke Surau Darurahman. Mahasiswa berharap, bantuan sederhana ini bisa memberikan manfaat yang nyata dan menjadi bentuk amal jariyah.
“Kami ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat dan tahan lama. Semoga penyapu ini bisa digunakan dalam jangka waktu panjang dan menjadi pahala jariyah bagi kami semua,” ujar Siti Khodijah dan Tabina, dua mahasiswa peserta PKM.

Tidak berhenti di situ, keesokan harinya pada Ahad, 27 Juli 2025, mahasiswa juga menggelar kegiatan Kuliah Subuh dan Ta’lim pagi sebagai bagian dari syiar Islam di tanah perantauan. Kuliah Subuh dipandu oleh Ustaz Ramadan yang membahas Hadis Arba’in An-Nawawi ke-7, tentang pentingnya nasihat dalam kehidupan beragama. Pesan utamanya adalah bahwa agama Islam sangat menjunjung tinggi semangat saling menasihati dalam kebaikan.

Usai Kuliah Subuh, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Ta’lim pukul 09.00 pagi yang dipandu oleh para mahasiswa sendiri.

Sebagai penutup, hadir Ustaz Haji Sarbini bin Dahlan, pengurus dakwah Hikmah, yang membahas secara mendalam tentang makna syahadat. Dalam ceramahnya, beliau menegaskan bahwa bersyahadat bukan sekadar ucapan, namun komitmen untuk menjalankan seluruh aspek kehidupan sesuai ajaran Allah dan Rasul-Nya.

“Ketika kita memilih untuk bersyahadat dan memeluk Islam, maka segala amalan yang kita lakukan harus berdasarkan ketentuan Allah dan Nabi Muhammad SAW, bukan mengikuti kehendak hati kita,” terang Ustaz Sarbini.

Kegiatan ini memberi kesan mendalam bagi mahasiswa karena bukan hanya mempererat hubungan dengan masyarakat, tetapi juga melatih keterampilan dakwah dan memperkaya wawasan keislaman. Pengabdian sederhana yang mereka lakukan menjadi bukti bahwa amal kecil yang tulus dapat membawa dampak besar bagi umat.

Penulis : asip

editor : acip doang